Konsep Sehat dan Dimensinya
Siapa yang tau.. Sehat itu apa? Kalian dalam keadaan sehat kah sekarang ini? Yuuk coba kita baca dulu tulisan yang ini. Pengertian mengenai sehat mempunyai batasan yang berbeda-beda. Mungkin orang secara umum mengartikan sehat sebagai keadaan seseorang yang dalam kondisi tidak sakit, tidak ada keluhan, dapat menjalankan kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. Sebagian dari kita juga mendefinisikan sehat lebih berfokus pada fisik semata, misalnya sehat adalah keadaan tidak sakit. Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009, sehat atau kesehatan dirumuskan sebagai berikut: “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan sosial.” Berbeda dengan batasan kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1974 yang lebih luas yakni sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Dalam memahami konsep sehat pastinya berkaitan erat dengan pengaruh sejarah dan kemajuan kebudayaan. Terdapat model-model kesehatan antara model barat dan model timur ada perbedaan antara kedua model tersebut yaitu Barat memandang kesehatan bersifat dualistik melihat tubuh manusia seperti mesin dan dipengaruhi oleh dominasi medis, sedangkan Timur lebih bersifat holistik, melihat kesehatan secara menyeluruh dan saling terkait.
Diatas merupakan gambaran tentang konsep sehat. Jadi, apakah konsep sehat itu? Konsep sehat adalah suatu konsep yang muncul dari diri kita sendiri secara sadar mengenai berbagai upaya yang kita lakukan untuk mendapatkan status sehat pada tubuh kita. Selain itu, pemahaman konsep sehat juga bisa diartikan sebagai keseimbangan, keserasian, keharmonisan antara pikiran, jiwa (mental & spiritual), dan fisik (lahiriah). Nah, konsep sehat inilah yang akan menuntun kita pada pola sehari-hari yang sehat.
Berikutnya akan dijelaskan mengenai empat dimensi kesehatan yang saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang ataupun kelompok masyarakat:
a. Kesehatan fisik
Ialah tidak merasa sakit atau tidak ada keluhan dan secara klinis tidak adanya penyakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak ada gangguan.
b. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yaitu:
1) Pikiran --> pikiran yang sehat itu tercermin dari cara berpikir dan jalan pikiran mampu berpikir logis.
2) Emosional --> emosional yang sehat tercermin dari kemampuan mengekspresikan emosinya, misal sedih, gembira dll.
3) Spiritual --> spiritual yang sehat tercermin dari cara mengekspresikan rasa syukur, pujian, keagungan dsb terhadap Sang Pencipta. Dapat dilihat dari praktik keagamaan atau keyakinan.
c. Kesehatan sosial
Ialah mampu berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama dsb.
d. Kesehatan dari aspek ekonomi
Seseorang yang produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi pemasukan finansial terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Sejarah kesehatan mental merupakan suatu cerminan pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Zaman dahulu kala, nenek moyang kita mengalami gangguan-gangguan mental. Mereka menderita berbagai keluhan pada jiwa/mental dan juga seperti demam. Sejak itulah manusia mulai menjelaskan penyakit mental, cara mengatasi dan memulihkannya.
Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik. Menurut mereka misal gigi yang sakit dan orang yang gila disebabkan oleh roh-roh jahat atau mantera-mantera musuh. Jadi, perawatannya dilakukan seperti menggosok, mengisap, menjilat, dan membalut.
Peradaban Awal
Dari 5000 tahun SM sampai 500 tahun M, penyakit mental mulai menjadi hal yang umum terjadi. Di Mesir bercorak magis dan berhubungan dengan agama dalam melindungi kesehatan. Di Yahudi terdapat dokter sekaligus imam untuk merawat penyakit mental. Di Persia, setan-setan menjadi penyebab penyakit mental dan penyakit lainnya. Di Cina, gangguan mental dianggap sebagai penyakit dan ketidakseimbangan antara Yin dan Yang. Saat di Yunani mulai dilakukan penelitian-penelitian modern dan banyak terminologi psikiatri modern.
Berdasarkan kutipan sejarah perkembangan kesehatan mental diatas, dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat apa itu sakit mental ternyata berbeda-beda dan mengalami perkembangan terus menerus. Dunia medis juga memberikan pandangan tersendiri terhadap pemahaman tentang gangguan mental.
Daftar Pustaka
Siswanto. (2007). Kesehatan mental. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Notoadmodjo, S., (2010). Promosi kesehatan; teori & aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Semiun, Y., (2006). Kesehatan mental 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Wratsongko, M., (2010). Shalat jadi obat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
4 comments:
keren banget tugasnya :)
aku sangat suka
penjelasannya gampang dimengerti yah
very nice ki :)
jadi bisa bertukar pengertian yah tentang kesehatan mental
@Grace, Dina, Yurika: iya terima kasih sudah mampir.. ternyata pengertian sehat itu bermacam-macam yaa bagi masing-masing orang :)
Posting Komentar