Rabu, 12 Februari 2014

Artificial Intelligence

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

A.      Sejarah Artificial Intelligence
Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirikan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan Turing, seorang pionir AI dan ahli matematika di Inggris melakukan percobaan yag dinamakan Turing Test. Yakni terdapat sebuah komputer melalui terminalnya ditempatkan pada jarak jauh. Di ujung yang satu ada terminal dengan software AI dan di ujung lain ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator itu tidak mengetahui kalau di ujung terminal lain dipasang software AI. Mereka berkomunikasi dimana terminal di ujung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. Dan sang operator mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lain yang berada pada terminal lain. Turing beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Kecerdasan buatan dimunculkan oleh seorang profesor yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.

Istilah AI pertama kali dikemukakan pada tahun 1956 di konferensi Darthmouth.
Tahapan sejarah perkembangan AI :
·         Era komputer elektronik (1941)
a.    Telah ditemukan alat sebagai komputer elektronik yang dikembangkan di USA dan Jerman.
b.   Komputer tersebut memerlukan ruangan yang luas dan ruang AC yang terpisah.
c.    Melibatkan konfigurasi ribuan kabel.
d.   Penemuan ini menjadi dasar pengembangan program yang mengarah ke AI.

·         Masa Persiapan AI (1943-1956)
a.    Warren McCulloch & Walter Pitts berhasil membuat suatu model sel syaraf tiruan (1943).
b.   Norbert Wiener membuat penelitian mengenai prinsip teori feedback (1950).
c.    John McCarthy (bapak AI) melakukan penelitian bidang Automata, JST dan pembelajaran intelijensia dengan membuat program yang mampu berpikir.

·         Awal Perkembangan AI (1952-1969)
a.   Kesuksesan Newell dan Simon dengan program “General Problem Solver”. Program ini digunakan menyelesaikan masalah secara manusiawi.
b.   McCarthy mendemokan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP di MIT AI Lab.
c.   Nathaniel Rochester dari IBM dan mahasiswa-mahasiswanya mengeluarkan program AI yaitu “Geometry Theorm Prover” yang mampu membuktikan suatu teorema (1959).

·         Perkembangan AI melambat (1966-1974)
a.   Program AI yang bermunculan hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali pengetahuan pada subjeknya.
b.   Banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan oleh AI, karena terlalu banyaknya masalah yang berkaitan, maka tidak jarang terjadi kegagalan ketika membuat program AI.
c.   Ada beberapa batasan pada struktur dasar yang digunakan untuk menghasilkan perilaku intelijensia, contohnya dua masukan data yang berbeda tidak dapat dilatih untuk mengenali kedua masukan yang berbeda.

·         Sistem berbasis pengetahuan (1969-1979)
a.    Ed Feigenbaum, dkk. Membuat program untuk memecahkan masalah struktur molekul (Dendral Programs) yang berfokus pada segi pengetahuan kimia.
b.   Saul Amarel dalam proyek “Computer in Biomedicine” membuat program dari segi pengetahuan diagnosa medis.

·         AI menjadi sebuah industri (1980-1988)
a.    Ditemukannya expert system (R1) yang mampu mengkonfigurasi sistem-sistem komputer.
b.   Booming industri AI juga melibatkan banyak perusahaan besar yang menawarkan software tools untuk membangun sistem pakar.

·         Kembalinya Jaringan Syaraf Tiruan (1986-sekarang)
a.    Hopfield mengembangkan teknik mekanika statistik untuk mengoptimasi jaringan syaraf tiruan (1982).
b.   David Rumelhart & Geoff Hinton menemukan algoritma back-propagation. Algoritma ini berhasil diimplementasikan pada bidang ilmu komputer dan psikologi (1985).


B.      AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)
1.   Thinking humanly (Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara)
a.    Melalui introspeksi, mencoba menangkap pemikiran kita sendiri saat kita berfikir. “how do you know that you understand?”.
b.   Melalui penelitian-penelitian dari segi psikologi.
2.   Acting humanly (the Turing test approach, 1950)
a.      Tahun 1950, Alan Turing merancang suatu ujian bagi komputer yang berintelijensia (bot Cerdas) untuk menguji apakah komputer tersebut mampu mengelabuhi seorang manusia/ interrogator melalui komunikasi berbasis teks jarak jauh.
b.     Tentunya komputer tersebut harus memiliki kemampuan, Natural Language Processing, Knowledge Representation, Automated Reasoning, Machine Learning, Computer Vision, Robotics.

3.   Thinking rationally (Terdapat dua masalah dalam pendekatan ini)
a.    Tidak mudah membuat pengetahuan informal, lalu menyatakan dalam formal term dengan notasi-notasi logika.
b.   Terdapat perbedaan besar antara dapat memecahkan masalah “secara prinsip” dan memecahkannya “dalam dunia nyata”.


4.   Acting rationally (the Rational agent approach)
a.    Membuat inferensi logis merupakan bagian dari suatu rational agent. Karena untuk melakukan aksi secara rasional adalah dengan menalar secara logis.
b.   Dengan menalar secara logis, maka bisa didapatkan kesimpulan bahwa aksi yang dilakukan akan mencapai tujuan atau tidak.


C.      AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)
Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini dalam Purnama, 2010).
Menurut Turban (dalam Sutikno dkk, 2013) sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia di manapengetahuan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah komputer dan kemudian dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia.
1.  ELIZA
            Eliza merupakan salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT tahun 1976. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien:
Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do not care about names.
Klien: I don’t have any money. That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.
Eliza: Do any other reasons not come to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest you?
Klien: Yes, how can I make big money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure.

2. Parry
            Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang meng-interviewnya.
Psikiater : Why are you in the hospital?
Parry : I shouldn’t be here.
Psikiater : Who brought you here?
Parry : The police.
Psikiater : What trouble did you have with the police?
Parry : Cops don’t do their job.
Psikiater : What do they do instead?
Parry : Cops arrest the wrong people.
Psikiater : They arrest the right ones sometimes
Parry : The law should get those Italian crooks.
Psikiater : Are you Italian?
Parry : My background is British but I was born in this country.
Psikiater : Do you know any Italian crooks?
Parry : I try to avoid the underworld.

3. NET Talk
            Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NET Talk. Pelatihan ditetapkan untuk NET Talk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NET Talk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik.
            Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NET Talk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalisasi cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.


D.      Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan (Diagnosa)
Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodologi dan kinerjanya (Kusumadewi dalam Sutikno dkk, 2013). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Contoh sistem pakar antara lain:
1.       MYCIN berguna untuk diagnosa penyakit
2.       DENDRAL berguna untuk mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
3.       XCON & XSEL berguna untuk membantu konfigurasi sistem komputer besar
4.       FOLIO berguna untuk membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal stok broken dan investasi.

CONTOH:
Perkembangan teknologi komputer untuk bidang psikologi memungkinkan untuk operasi yang lebih canggih. Kegiatan penggunaan komputer untuk  membuat keputusan atau mensimulasikan apa yang ada pada otak manusia dalam membuat keputusan disebut sebagai artificial intelligence. Salah satu implementasi sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan dalam bidang psikologi ialah salah satu jurnal yang meneliti tentang Sistem Pakar Tes Kepribadian Papi Kostick untuk Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja. Salah satu tes kepribadian yang sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahan adalah tes PAPI Kostick. PAPI adalah alat tes penilaian kepribadian terkemuka yang yang digunakan oleh para profesional HR dan manajer untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu. Perkembangan internet mendukung sistem pakar tes kepribadian tersedia secara online. Konsep penelitian dalam sistem ini adalah mengakuisisi metode tes PAPI Kostik ke sistem pakar. Hasil keluaran sistem merupakan gabungan pemikiran sistem pakar dan pakar.



SUMBER REFERENSI:
Anonim. (2007). Pengenalan kecerdasan buatan. Diunduh dari http://lecturer.eepis-its.edu/~entin/Kecerdasan%20Buatan/Buku/Bab%201%20Pengenalan%20Kecerdasan%20Buatan.pdf. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
Cemani, D.P., Soebroto, A.A., & Wicaksono, S.A. (2013). Sistem pakar tes kepribadian papi kostick untuk seleksi dan penempatan tenaga kerja. Jurnal. Universitas Brawijaya.
Cholissudin, I. (2013). Handout powerpoint konsep dasar AI. Diunduh dari imamcs.lecture.ub.ac.id/files/.../02-Konsep_Dasar_AI_IK_IL1314IC.ppt‎. Diakses tanggal 14 Januari 2014.
Dahria, M. (2008). Kecerdasan buatan (artificial intelligence). Jurnal SAINTIKOM. STMIK Triguna Dharma.
Purnama, C. (2010). Analisis dan perancangan aplikasi sistem pakar dengan metode backward chaining untuk mendiagnosis gangguan psikotik akibat zat. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara.
Sutikno, Muhammad. A., & Wafa, Z. (2013). Rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan suasana perasaan (mood disorder) dengan metode certainty factor dan berbasis web. Jurnal. UPI – YPTK Padang.

Selasa, 08 Oktober 2013

TUGAS 2: Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

Pada postingan ini saya akan membahas mengenai Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia. Banyak sebagian dari kita berpendapat bahwa struktur otak manusia hampir sama seperti struktur sistem komputer. Apakah Anda setuju? Langsung saja ke bahasannya..


A. PENGERTIAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Arsitektur komputer mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program, contoh: set instruksi, jumlah bit yang digunakan merepresentasikan bermacam-macam jenis data (misal bilangan, karakter), aritmatika yang digunakan. Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer (input, storage, dan output). Arsitektur komputer ini juga dapat didefinisikan sebagai ilmu mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras (termasuk RAM didalamnya) untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan terget biayanya.

Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi menurut instruksi yang tersimpan dalam komputer dan menghasilkan keluaran informasi yang telah diolah. Struktur komputer yakni cara komponen-komponen komputer saling terkait dan berhubungan.

Perubahan definisi arsitektur komputer:
  • 1950-1960 : Arsitektur komputer adalah suatu komputer aritmatik.
  • 1970-pertengahan 1980 : Arsitektur komputer adalah suatu desain instruksi untuk suatu kompiler
  • 1990 : Arsitektur komputer adalah suatu bentuk desain CPU, sistem memori, sistem I/O, multi prosessor, dan network komputer.
  • 2010 : Arsitektur komputer merupakan sistem yang dapat beradaptasi sendiri, struktur yang dapat mengorganisasikan sendiri, sistem DNA.
Bagian pokok arsitektur komputer:
1. Instructure Set Architecture
Spesifikasi yang menentukan bagaimana programmer bahasa mesin berinteraksi dengan komputer.
2. Hardware System Architecture
Meliputi sub sistem hardware dasar yaitu CPU, memori, I/O system.


B. STRUKTUR KOGNISI MANUSIA

Kognisi itu apa? Kognisi adalah aktivitas mental yang menggambarkan pemrolehan, penyimpanan, transformasi, dan menggunakan pengetahuan. Kata kognisi menunjuk pada persepsi tentang dunia sekitar, beberapa aspek belajar, memori, berfikir (mind), dan pengetahuan komprehension tentang lingkungan sosial kita. Psikologi kognitif itu sendiri mencakup persepsi dan penginderaan, bahasa, memori, rekognisi pola, imajinasi, dan artificial intelligence.

Kognisi manusia dipelajari dalam:
1. Neuroscience; kognisi ditinjau dari proses-proses syarafnya
2. Ilmu Komputer; artificial intelligence, expert system
Melalui prinsip-prinsip kognisi, individu dapat memproses informasi secara efisien dan terorganisasikan dengan baik.

Kognisi => otak manusia secara aktif mengolah informasi yang diterima dan mengubahnya dalam bentuk dan kategori baru => beragam proses mental, diantaranya memperoleh, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi.

Menurut Flavell, Miller & Miller, struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya. Terdapat 2 hal penting yang harus diingat tentang membangun struktur kognitif, yaitu:
1. Individu terlibat secara aktif dalam membangun proses.
2. Lingkungan dimana individu berinteraksi penting untuk perkembangan struktural.
Struktur kognisi manusia dipelajari dalam bidang psikologi kognitif.


C. KAITAN ANTARA STRUKTUR KOGNISI MANUSIA DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Energi elektromagnetik yang digunakan komputer dianalogikan seperti stimulus yang diterima oleh panca indera kemudian ditransformasikan ke energi kimiawi di otak dan menjadi loncatan-loncatan energi (sinapsis antar neuron) => dasar yang menjelaskan bahwa ilmu komputer menjelaskan fungsi kognitif manusia secara umum.

Pada psikologi kognitif terdapat istilah Human Information Processing (HIP) yakni perspektif kognitif dalam membahas cara berpikir manusia. HIP menganalogikan proses berpikir manusia seperti proses kerja komputer, yang terdiri dari:
Tahap 1 : Memasukkan informasi (input)
Tahap 2 : Pemrosesan informasi (storage)
Tahap 3 : Pengeluaran informasi yang telah diolah (output)


D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ARSITEKTUR KOMPUTER DIBANDINGKAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA

Kelebihan arsitektur komputer:
1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
2. Bisa membuka aplikasi dalam waktu bersamaan
3. Kecepatan kerja processornya hingga 1 GOPS (Giga Operations Per Second)

Kelemahan arsitektur komputer:
1. Harganya mahal
2. Membutuhkan daya listrik yang cukup besar
3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks


CONTOH KASUS


Manusia dalam memperoleh informasi dimulai dari sensory register atau penginderaan, lalu di proses dan diseleksi oleh short term memory atau working memory apakah informasi tersebut disimpan atau dibuang, jika disimpan maka akan masuk ke long term memory yang nantinya di proses dan diolah, bisa diulang-ulang dan dipanggil atau dikeluarkan kembali berupa informasi baru ataupun dalam bentuk perilaku. Contohnya, saat kita belajar di kelas kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran untuk menerima pelajaran yang dijelaskan oleh dosen, lalu di proses dan diolah dalam memory kita. Saat kita mau ujian atau saat dosen bertanya, kita mencoba mengulang-ulang dan mengingat. Saat ujian atau menjawab pertanyaan dosen, jawaban kita itulah yang menjadi output yang siap digunakan.


Sama halnya dengan komputer, dimulai dari input data melalui pengetikan pada keyboard yang tampilannya ada di monitor, lalu diproses dalam storage yang perangkatnya menggunakan CPU, kemudian pada akhirnya menjadi sebuah output melalui perangkat printer atau berupa informasi baru di dalam komputer itu.


ANALISIS

Manusia terus dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam bidang teknologi informasi ini, membuat kebanyakan dari kita sudah paham mengenai komputer. Dengan adanya komputer membuat segala pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan efisien. Arsitektur komputer yang merupakan kesatuan struktur sistem komputer guna memenuhi kebutuhan fungsional dan menjalankan perintah-perintah bagi para penggunanya. Struktur kognisi manusia ialah suatu struktur aktivitas mental yang menggambarkan mengenai pemrolehan, penyimpanan, transformasi dan penggunaan pengetahuan. Dimana arsitektur komputer memiliki keterkaitan yakni dalam proses penerimaan, pemrosesan, dan pengolahan informasi. Pada komputer terdiri dari input (monitor, keyboard), storage (berupa CPU, RAM memory), dan output (berupa informasi baru yang bisa dicetak menggunakan printer). Sedangkan pada manusia terdiri dari sensori atau penginderaan, memory (sensory memory, short term memory, dan long term memory), dan output berupa informasi baru atau perilaku. Selain itu juga ada keterkaitan lain yakni pada psikologi kognitif terdapat artificial intelligent atau sering kita sebut dengan kecerdasan buatan, seperti terciptanya sebuah komputer atau teknologi lain, dimana yang menciptakan ialah manusia itu sendiri. Oleh, dari, dan untuk manusia.
Mengenai kelebihan dan kelemahan dari arsitektur komputer, yang menurut saya kelebihannya yakni pengoperasian komputer lebih cepat menangkap sinyal. Tetapi juga ada kelemahannya yakni memori atau RAM yang terbatas kapasitasnya yang sewaktu-waktu bisa hang atau rusak sehingga mengakibatkan kehilangan data (karena tidak di back up). Kembali lagi kepada struktur kognisi manusia yang diciptakan sebegitu sempurna oleh Sang Pencipta dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bagaimana pun juga otak manusia tiada yang mampu menandingi, dengan segala kapasitas memory yang ada kita mampu menyimpan dan memproses segala informasi dengan baik.

Demikian bahasan pada postingan ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. (^_^)

Sumber Referensi:
Gambar dari Google.
PowerPoint Ibu Dr. Ira Puspitawati, M.Si, Psikolog. Mengenai Pengantar Psikologi Kognitif.
PowerPoint Ibu Quroyzhin Kartika Rini, M.Psi. Mengenai Psikologi Kognitif.
Riyanti, B.P.D., Prabowo, H., & Puspitawati, I. (1996). Psikologi umum 1. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Triani, A. (2012). Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi dan arsitektur komputer. Diakses pada Selasa, 8 Oktober 2013. Dikutip dari http://trianiajeng.blogspot.com/2012/07/kelebihan-dan-kekurangan-dari-struktur.html
STMIK MDP Palembang. Organisasi dan arsitektur komputer. Diakses pada Selasa, 8 Oktober 2013. Dikutip dari http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/TK304/101058/TK304-101058-711-1.pdf
Wikipedia. (2013). Arsitektur komputer. Diakses pada Selasa, 8 Oktober 2013. Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer
Winarto, J. (2012). Teori perkembangan kognitif Jean piaget dan implementasinya dalam pendidikan. Diakses pada Selasa, 8 Oktober 2013. Dikutip dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html

TUGAS 1: Sistem Informasi Psikologi

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Sistem Informasi Psikologi. Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar Sistem Iinformasi Psikologi? Apakah informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi atau pengaplikasian ilmu psikologi dalam sistem informasi? Agar lebih jelas langsung saja pada bahasan di bawah ini mengenai Sistem Informasi Psikologi (^_^)

1.) PENGERTIAN INFORMASI
Informasi adalah data yang telah di proses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses tranformasi data menjadi suatu informasi = input - proses - output.

Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem?

Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Selain itu juga ada definisi lain dari sistem informasi yakni suatu sistem terintergrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sistem disini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci:
1. Berbasis komputer dan sistem manusia/mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi.
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memproses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintergrasi
- Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah database manajemen system.
3. Mendukung operasi
- Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.


Dengan demikian, bisa dibuat skema tentang bagaimana informasi berinteraksi dengan sistem, seperti berikut ini:
Tujuan -> prosedur kerja /cara kerja yang dilakukan orang dan teknologi informasi.
Di dalam prosedur kerja saling berhubungan dengan Informasi (data bisa berupa teks, gambar, suara, dan video), Orang (orang yang memasukkan, memproses, dan menggunakan data), dan Teknologi Informasi (perangkat keras dan perangkat lunak yang memproses data).


2.) PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Ludwig Von Bartalanvy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan satuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Elemen sistem ada 3, yaitu: input, proses, dan output.
Syarat-syarat sistem:
- Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah
- Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
- Adanya hubungan diantara elemen sistem

Terdapat beberapa karakteristik sistem, antara lain: memiliki komponen, batasan, lingkungan, interface, input, output, pengolah, sasaran atau tujuan.

Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2:
1. Sistem Fisik (Physical System)
Kumpulan elemen-elemen/unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh: Sistem transportasi, elemen terdiri dari petugas, mesin, organisasi yang menjalankan transportasi.
2. Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.
Contoh: Sistem teologi; hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menurut sekumpulan aturan dan telah memiliki arti atau nilai.

Siklus informasi bisa dijabarkan sebagai berikut:
- Data yang diolah melalui suatu model (process) menjadi informasi.
- Diterima oleh penerima informasi (recipient) kemudian dibuat keputusan (decision) dan melakukan tindakan (action).
- Hasil tindakan tersebut (result) akan kembali menjadi data yang akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali melalui model dst yang akan membentuk suatu siklus.
- Siklus tersebut disebut sebagai information cycle atau data processing cycle.

Karakteristik informasi yang baik yaitu:
- Relevan
- Tepat waktu
- Akurat
- Mengurangi ketidakpastian
- Mengandung elemen yang baru

Sumber informasi ada 2, yaitu:
1. Sumber Primer; didapat langsung melalui observasi langsung, eksperimen, survey, perkiraan subjektif.
2. Sumber Sekunder; didapat tidak langsung seperti melalui informasi perusahaan, publikasi, agen pemerintahan.

Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yakni gabungan dari kata psyche dan logos. Dimana psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.

Menurut Morgan (1987) psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang, serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Menurut Muhibbin Syah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan, dsb. Sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berpikir, berkeyakinan, berperasaan, dsb.

Yang perlu ditekankan disini, psikologi mempelajari perilaku manusia yang memfokuskan pada perilaku individual dan meliputi perilaku yang luas.

Sistem Informasi Psikologi

Sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Sistem informasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbabasis komputer (CBIS). CBIS atau disebut juga sistem informasi adalah jenis sistem informasi yang menggunakan komputer.
Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) sebuah sistem informasi yakni mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Dari definisi-definisi yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang terintegrasi atau saling berkaitan satu sama lain yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya (manusia) mencakup bidang ilmu psikologi di dalamnya guna mencapai tujuan tertentu. Selain itu, juga bisa diartikan bahwa sistem informasi psikologi ialah kumpulan beberapa elemen berupa komputer, perangkat lunak, data, manusia yang bekerja secara bersama untuk mencapai suatu tujuan.


CONTOH KASUS

Contoh yang pertama ini pada sistem informasi akademik yang saya dapatkan dari http://totosuharto.wordpress.com/2008/07/10/analisis-kebutuhan-sistem-informasi/


Kebutuhan sistem informasi akademik diatas dapat didefinisikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Informasi apa yang akan diolah dan dihasilkan oleh Bagian Akademik, Bagian Keuangan, dan Ketua Program Studi? Untuk siapa dan kapan disampaikannya?
- Fungsi apa yang harus dipunyai sistem supaya pekerjaan Bagian Akademik, Bagian Keuangan, dan Ketua Program Studi dapat dibantu pelaksanaannya?
- Basis data apa yang harus ada untuk menyimpan data agar menjadi sumber untuk informasi yang akan diolah dan dihasilkan? Seperti apa penempatan datanya?

Jawaban dari pertanyaan diatas selanjutnya hanya tinggal disistematikakan sesuai kebutuhan dalam sistem informasi.

Dengan adanya contoh tersebut, saya mencoba membuat contoh kasus pada sistem informasi psikologi. Seiring berkembangnya zaman yang semakin canggih dan modern, rata-rata yang berkaitan dengan pekerjaan kita sudah mulai berubah dari sistem manual menjadi komputerisasi. Kita ketahui bahwa psikologi terkadang identik dengan alat tes psikologi. Ada beberapa macam tes psikologi seperti tes intelegensi, tes minat & bakat, tes kepribadian. Contohnya, mungkin di antara kita pernah melakukan tes kepribadian Papikostik menggunakan komputer yang cara mengerjakannya secara online ataupun offline. Dimana dalam pengerjaan tes tersebut kita menggunakan komputer dan software tes kepribadian sebagai perangkatnya. Kita cukup menjawab pertanyaan atau pernyataan dari tes yang sudah ada di basis data komputer tersebut. Kita ikuti langkah-langkah cara menjawabnya. Kemudian komputer dengan basis data yang sudah ada, menerima informasi lalu mengolah data tersebut dan pada akhirnya akan menjadi suatu hasil tes kepribadian dari individu.

ANALISIS

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang terintergrasi atau saling berkaitan satu sama lain yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya (manusia) mencakup bidang ilmu psikologi di dalamnya guna mencapai tujuan tertentu.
Kita bisa lihat dari contoh diatas bahwa adanya suatu sistem yang terintegrasi yang bekerja secara bersama untuk menerima, mengolah, dan menghasilkan hasil tes (output) tersebut guna menjadi suatu informasi baru yakni hasil tes tersebut, yang kemudian digunakan sesuai kebutuhan dalam bidang ilmu psikologi. Dan juga output atau informasi yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan. Tetapi terkadang dengan sistem komputerisasi ini tidak sepenuhnya sempurna, karena semua basis data sudah tersistem dengan komputer, yang kemungkinan terdapat beberapa kesalahan.
Saya pribadi cukup merespon positif dengan adanya sistem informasi psikologi yang menjadi komputerisasi ini karena tidak dipungkiri sekarang kita hidup di zaman yang serba canggih, teknologi semakin berkembang, dan tentunya kita dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan tersebut. Tetapi balik lagi kepada sesuai dengan kebutuhan kita.


Sumber Referensi:
Dwikk. Sistem informasi. Diakses pada Sabtu, 5 Oktober 2013. Dikutip dari http://blog.unitomo.ac.id/dwicah/files/2012/05/Konsep-SI.pdf
Furqon, C. Konsep informasi. Diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013. Dikutip dari http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/003._SIM-konsep_informasi.pdf
Haryanto. (2011). Pengertian psikologi menurut beberapa ahli. Diakses pada Senin 7 Oktober 2013. Dikutip dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/
Narendro. Gambaran umum sistem informasi dan teknologi informasi. Diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013. Dikutip dari http://narendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19130/SI-1+Gambaran+SI+dan+TI-narendro.pdf
Priyono, A.B.A. Pengenalan sistem dan analisis sistem. Diakses pada Minggu, 6 Oktober 2013. Dikutip dari http:// bayuaji.staff.gunadarma.ac.id/.../Pengertian+Sistem+%26+Analisis+Siste
Riyanti, B.P.D., Prabowo, H., & Puspitawati, I. (1996). Psikologi umum 1. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Suharto, T. (2008). Analisis kebutuhan sistem informasi. Diakses pada Senin, 7 Oktober 2013. Dikutip dari http://totosuharto.wordpress.com/2008/07/10/analisis-kebutuhan-sistem-informasi/
Gambar dari Google.

Jumat, 15 Maret 2013

Psikoterapi


PENGERTIAN PSIKOTERAPI
Wolberg (1967), psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan simtom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Corsini (1989) mengungkapkan psikoterapi adalah suatu proses formal dan interaksi antara dua pihak yang memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress).


TUJUAN PSIKOTERAPI
Berikut tujuan psikoterapi dari berbagai pendekatan menurut Corey (1989):
· Tujuan psikoterapi psikodinamika adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.

· Menggambarkan psikoterapi Rogerian sebagai pemberian suasana aman dan bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan baik, mengembangkan diri ke arah keterbukaan, memperkuat percaya diri, dan sebagainya.

· Tujuan eksistential humanistik sebagai upaya membantu seseorang mengetahui ia punya kebebasan, menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki, membantu klien mengenali bahwa mereka bertanggung jawab, dan untuk mengidentifikasi faktor yang menghambat kebebasannya.

· Psikoterapi behavioristik bertujuan untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar, mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih sesuai dan belajar perilaku yang efektif.

· Tujuan psikoterapi kognitif behavioristik dan rasional emotif yaitu untuk menghilangkan cara pandang klien untuk mennyalahkan diri, membantu memperoleh pandangan hidup yang lebih rasional dan toleran,  membantu klien untuk memberi metode dalam penyelesaian masalah.

· Pendekatan gestalt menurut Corey, untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai pengalaman-pengalamannya.

· Tujuan terapi realitas yaitu untuk membantu seseoang memenuhi kebutuhannya dan juga menilai apa yang sedang dilakukan seberapa jauh tindakan yang berhasil.


UNSUR-UNSUR PSIKOTERAPI
a) Klien, yaitu individu yang akan disembuhkan atau diobati.
b) Terapis, yaitu orang yang melakukan serangkaian psikoterapi untuk penyembuhan atau pengobatan terhadap klien.
c) Proses Psikoterapi, yaitu pelaksanaan terapi dimana terjadi interaksi antara Psikoterapis dengan Klien.

PERBEDAAN PSIKOTERAPI DENGAN KONSELING

PSIKOTERAPI

-   Lebih berfokus pada konseren atau masalah penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
-   Dijalankan atas dasar ilmu atau teori kepribadian psikopatologi.
-  Mengatasi kelemahan-kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis mencakup pembedahan psikis.

KONSELING

- Lebih berfokus pada konseren, ikhwal, masalah, pengembangan-pendidikan-pencegahan.
-  Dijalankan atas dasar falsafah atau pandangan terhadap manusia.
-  Mengidentifikasi dan mengembangkan kekuatan-kekuatan positif pada individu.


PENDEKATAN PSIKOTERAPI TERHADAP MENTAL ILLNESS

a)    Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.

b)   Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuele pasca-traumatic, kededihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respons emosional penuh stress yang dilimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.

c)    Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.

d)   Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.



BENTUK UTAMA TERAPI MENURUT WOLBERG

a)    Supportive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan diri, memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi kepribadian serta mengembalikan pada penyesuaian diri yang seimbang.

b)   Reeducative Therapy
Terapi yang bertujuan untuk mewujudkan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran atau tujuan hidup dan menghidupkan potensi kreatif.

c)    Reconstructive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan mengembangkan potensi penyesuaian yang baru.


Referensi:
Gunarsa, Singgih. D. (2004). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
IKAPI. (1997). Buku saku psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Simanjuntak, Julianto. (2008). Konseling gangguan jiwa dan okultisme. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Marshonah. (2009). Proses terapi islam terhadap penderita gangguan kejiwaan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Mappiare, Andi. (1992). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sholikhah, Hadiyatu. (2009). Terapi stress melalui psikoterapi islam menurut pemikiran dadang hawari. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
 

Blog Template by YummyLolly.com