Jumat, 15 Maret 2013

Psikoterapi


PENGERTIAN PSIKOTERAPI
Wolberg (1967), psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan simtom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Corsini (1989) mengungkapkan psikoterapi adalah suatu proses formal dan interaksi antara dua pihak yang memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress).


TUJUAN PSIKOTERAPI
Berikut tujuan psikoterapi dari berbagai pendekatan menurut Corey (1989):
· Tujuan psikoterapi psikodinamika adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.

· Menggambarkan psikoterapi Rogerian sebagai pemberian suasana aman dan bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan baik, mengembangkan diri ke arah keterbukaan, memperkuat percaya diri, dan sebagainya.

· Tujuan eksistential humanistik sebagai upaya membantu seseorang mengetahui ia punya kebebasan, menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki, membantu klien mengenali bahwa mereka bertanggung jawab, dan untuk mengidentifikasi faktor yang menghambat kebebasannya.

· Psikoterapi behavioristik bertujuan untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar, mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih sesuai dan belajar perilaku yang efektif.

· Tujuan psikoterapi kognitif behavioristik dan rasional emotif yaitu untuk menghilangkan cara pandang klien untuk mennyalahkan diri, membantu memperoleh pandangan hidup yang lebih rasional dan toleran,  membantu klien untuk memberi metode dalam penyelesaian masalah.

· Pendekatan gestalt menurut Corey, untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai pengalaman-pengalamannya.

· Tujuan terapi realitas yaitu untuk membantu seseoang memenuhi kebutuhannya dan juga menilai apa yang sedang dilakukan seberapa jauh tindakan yang berhasil.


UNSUR-UNSUR PSIKOTERAPI
a) Klien, yaitu individu yang akan disembuhkan atau diobati.
b) Terapis, yaitu orang yang melakukan serangkaian psikoterapi untuk penyembuhan atau pengobatan terhadap klien.
c) Proses Psikoterapi, yaitu pelaksanaan terapi dimana terjadi interaksi antara Psikoterapis dengan Klien.

PERBEDAAN PSIKOTERAPI DENGAN KONSELING

PSIKOTERAPI

-   Lebih berfokus pada konseren atau masalah penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
-   Dijalankan atas dasar ilmu atau teori kepribadian psikopatologi.
-  Mengatasi kelemahan-kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis mencakup pembedahan psikis.

KONSELING

- Lebih berfokus pada konseren, ikhwal, masalah, pengembangan-pendidikan-pencegahan.
-  Dijalankan atas dasar falsafah atau pandangan terhadap manusia.
-  Mengidentifikasi dan mengembangkan kekuatan-kekuatan positif pada individu.


PENDEKATAN PSIKOTERAPI TERHADAP MENTAL ILLNESS

a)    Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.

b)   Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuele pasca-traumatic, kededihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respons emosional penuh stress yang dilimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.

c)    Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.

d)   Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.



BENTUK UTAMA TERAPI MENURUT WOLBERG

a)    Supportive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan diri, memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi kepribadian serta mengembalikan pada penyesuaian diri yang seimbang.

b)   Reeducative Therapy
Terapi yang bertujuan untuk mewujudkan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran atau tujuan hidup dan menghidupkan potensi kreatif.

c)    Reconstructive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan mengembangkan potensi penyesuaian yang baru.


Referensi:
Gunarsa, Singgih. D. (2004). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
IKAPI. (1997). Buku saku psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Simanjuntak, Julianto. (2008). Konseling gangguan jiwa dan okultisme. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Marshonah. (2009). Proses terapi islam terhadap penderita gangguan kejiwaan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Mappiare, Andi. (1992). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sholikhah, Hadiyatu. (2009). Terapi stress melalui psikoterapi islam menurut pemikiran dadang hawari. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
 

Blog Template by YummyLolly.com