Minggu, 25 Maret 2012

Membawakan Diri dalam Berhubungan dengan Orang Lain

Bagaimana kita dalam membawakan diri di hadapan orang lain? Yap! Pertanyaan tersebut pernah saya dapatkan sewaktu kuliah semester 3 pada mata kuliah Psikologi Sosial 1. Ada beberapa materi di dalamnya. Tetapi sebelum kita masuk ke materi tersebut, izinkan saya menyampaikan sepatah dua patah kalimat (cielah..) alias pembukaan dalam tulisan ini.

Kita semua adalah manusia. Manusia adalah makhluk sosial. Pastinya kita sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain. Kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini tanpa kehadiran orang lain. Di mana sehari-hari kita perlu berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain, baik komunikasi secara langsung ataupun tidak langsung. Itu semua pasti terjadi.  Mulai dari orang yang muda sampai yang tua. Banyak orang-orang di sekeliling kita yang biasa kita lihat, mereka mempunyai banyak teman dan mudah untuk bergaul dengan orang lain, sekalipun yang belum dikenal. Senang sekali rasanya kalau seperti itu.. Bagaimana dengan kita? Kita juga harus bisa seperti mereka yang dikelilingi banyak teman. Yuk kita mulai ke pembahasan..

Setiap orang di antara kita adalah bagian dari sosial kita, interaksi yang terjadi memberikan banyak pilihan kita dalam mempresentasikan diri.

Apa itu mempresentasikan diri?
Mempresentasikan diri adalah proses umum yang biasa digunakan untuk menciptakan image sosial tentang diri kita kepada orang lain.

Motif utama yang umum terjadi di dalam hubungan sosial adalah untuk menjaga kesan "tampak baik" bagi orang lain. Melalui strategi diantaranya:
  • Self-promotion : usaha agar orang lain menilai diri kita secara positif.
  • Self-image     : usaha untuk menunjukkan penggambaran diri kita kepada orang lain.

Strategi Untuk Mempresentasikan Diri

Mengambil hati (Ingratiation)
yakni strategi interpersonal yang dirancang untuk membuat orang lain menyukai diri yang kita bawakan.
Dengan cara:
1. Other enhancement (meninggikan orang lain)
seperti memberikan pujian, rayuan (flattering), dan komplimentari yang membuat orang lain merasa dirinya dihormati dan mendapatkan kebahagiaan.

2. Opinion conformity (konformitas opini)
seperti memberikan persetujuan, kepatuhan, dan kesamaan sikap berdasarkan keputusan diri sendiri.

3. Rendering favor (bersikap ramah)
menunjukkan sikap yang ramah, penuh dengan senyuman, greeting dan grooming.

4. Unjuk kemampuan
melakukan unjuk gigi (bukan ngeliatin gigi kita lho hehe) artinya menunjukkan bakat atau kemampuan kita. Meskipun kemampuan terbatas tetapi bisa membaca kapan kemampuan itu perlu ditunjukkan pada waktu yang tepat.


Intimidasi
ialah mempengaruhi orang lain dengan tampilan atau strategi menciptakan adanya rasa takut.
Misal, memberikan ancaman kepada orang lain.

Self Promotion
ialah upaya yang dilakukan untuk menunjukkan diri sebagai orang yang kompeten, memiliki ketrampilan, dan keahlian secara proaktif.
Misal, menampilkan trait positif dan mempesona kepada orang lain dengan menunjukkan keberadaan diri.

Exemplefication
ialah upaya yang dilakukan untuk membuat dirinya mengesankan dengan cara menunjukkan adanya pemberian contoh perilaku dan menunjukkan integritas diri.
Misal, dengan meraih prestasi di manapun seseorang berada sehingga dapat menjadi contoh bagi yang lain.

Supplification
ialah upaya yang dilakukan untuk mempresentasikan diri dengan cara mengiklankan kelemahan dan ketergantungannya kepada orang lain.
Misal, mencari simpati atau menunjukkan diri yang hopeless. Bentuknya bisa dengan mengatakan permohonan kepada orang lain.

Self-handicaping
ialah strategi untuk memunculkan kompetensi diri dengan jalan menunjukkan adanya pelemahan diri.
Misal, saya adalah orang yang kurang mampu yang mau belajar, tetapi saya tidak punya buku pelajaran untuk mempelajari bahan kuliah. Jadinya bisa dimaklumi karena tidak punya fasilitas. Dan semakin dipuji (tidak punya buku saja nilainya bagus, apalagi punya buku).

Self BIRGing
ialah upaya untuk mempresentasikan diri sebagai orang yang menyenangkan dan hebat dengan mengasosiasikan diri dengan kemegahan orang lain.
Misal, seseorang menceritakan tentang sahabatnya yang hebat, untuk memunculkan image bahwa seseorang tersebut seolah-olah juga hebat. Padahal tidak ada kaitannya.

Self-monitoring
ialah kendali yang digunakan untuk memanipulasi citra dan kesan (tampilan diri) mengenai diri sendiri di hadapan orang lain.

Gimana teman-teman semua.. Apakah sudah cukup mengerti tentang membawakan diri dalam berhubungan dengan orang lain? Mudah-mudahan pembahasan dalam tulisan diatas dapat menambah pengetahuan kita semua. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Silakan komen yaa :D

Sumber referensi: catatan kuliah Psikologi Sosial 1 dari Pak Erik.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com