Minggu, 20 Februari 2011

Metode Statistika dalam Psikologi

          Dalam perkembangan ilmu psikologi, pada masa yang panjang, bahkan sampai saat ini, psikologi berusaha agar dapat dipandang sebagai pendekatan yang ilmiah. Salah satu usaha untuk menjadi lebih ilmiah adalah dengan pengukuran. Maksudnya disini yaitu kualitas psikologis manusia dapat disajikan berupa angka yang kemudian diolah secara matematis/statistik.
          Sebenarnya saya belum mengetahui banyak tentang metode-metode matematika dalam penerapannya di ilmu psikologi. Tetapi setelah saya membaca-baca dan browsing, saya menjadi tahu sebagian. Salah satunya, yang akan saya bahas, yaitu Metode Statistika. Ilmu statistika sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan statistika sekarang ini dapat digunakan pada semua bidang ilmu pengetahuan antara lain psikologi, banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data.
Contohnya: seorang psikolog akan mengukur sikap orang tua terhadap penggunaan internet untuk anak-anak pada masa sekarang ini.
Kemudian kita tanyakan kepada orang tua yang hendak kita jadikan responden. Misal pertanyaannya, "Apakah Anda setuju dengan penggunaan internet untuk anak-anak pada saat ini?". Orang atau responden tersebut tinggal menjawab Setuju atau Tidak Setuju. Misal kita sajikan 7 pertanyaan. Lalu kita kumpulkan data respon yang satu dengan responden yang lain. Kita analisa. Setelah dianalisa kita bisa beri suatu kesimpulan. Contoh kesimpulannya, menurut data yang telah saya peroleh, mayoritas orang tua tidak setuju terhadap penggunaan internet untuk anak-anak, dengan alasan  karena internet tidak selamanya memberi dampak positif kepada anak-anak. Mereka masih merasa khawatir akan penggunaan internet pada anak-anak. Atau kita dapat melakukkan penilitian agar data yang akan kita dapat lebih akurat.


Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Saya akan membahas dan memberi contoh tentang Ordinal.
Ordinal atau skala ordinal merupakan skala pengukurang yang sifatnya membedakan dan mengurutkan. Dengan menggunakan skala ordinal, obyek-obyek dapat digolongkan dalam kategori tertentu. Angka atau huruf yang diberikan disini mengandung tingkatan. Ukuran pada skala ordinal tidak memberikan nilai absolut pada obyek, tetapi hanya urutan (ranking) relatif saja.
Contoh: kita diberi informasi bahwa si A paling cerdas, si B menengah, dan si C paling bodoh. Lalu kita buat ranking atau peringkat. Disini kita bisa lihat ada peringkat kecerdasan, tetapi selisih kecerdasan dari ketiganya tidak terlihat pasti.
Jadi, adanya metode statistika sangat membantu di dalam ilmu psikologi.


Sumber referensi:
www.google.com
Siagian, Dergibson & Sugiarto, 2002, Metode Statistika, Jakarta: Penerbit Gramedia.
 

Blog Template by YummyLolly.com