PENGERTIAN
PSIKOTERAPI
Wolberg (1967), psikoterapi merupakan suatu bentuk
perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan
menghilangkan simtom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Corsini (1989)
mengungkapkan psikoterapi adalah suatu proses formal dan interaksi antara dua
pihak yang memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan
(distress).
TUJUAN
PSIKOTERAPI
Berikut tujuan
psikoterapi dari berbagai pendekatan menurut Corey (1989):
· Tujuan psikoterapi psikodinamika adalah
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien
menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui
konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
· Menggambarkan psikoterapi Rogerian
sebagai pemberian suasana aman dan bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan
baik, mengembangkan diri ke arah keterbukaan, memperkuat percaya diri, dan
sebagainya.
· Tujuan eksistential humanistik sebagai
upaya membantu seseorang mengetahui ia punya kebebasan, menyadari akan
kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki, membantu klien mengenali bahwa mereka
bertanggung jawab, dan untuk mengidentifikasi faktor yang menghambat
kebebasannya.
· Psikoterapi behavioristik bertujuan
untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar, mengganti dengan pola-pola
perilaku yang lebih sesuai dan belajar perilaku yang efektif.
· Tujuan psikoterapi kognitif behavioristik
dan rasional emotif yaitu untuk menghilangkan cara pandang klien untuk
mennyalahkan diri, membantu memperoleh pandangan hidup yang lebih rasional dan
toleran, membantu klien untuk memberi
metode dalam penyelesaian masalah.
· Pendekatan gestalt menurut Corey, untuk
membantu klien memperoleh pemahaman mengenai pengalaman-pengalamannya.
· Tujuan terapi realitas yaitu untuk membantu
seseoang memenuhi kebutuhannya dan juga menilai apa yang sedang dilakukan
seberapa jauh tindakan yang berhasil.
UNSUR-UNSUR
PSIKOTERAPI
a) Klien,
yaitu individu yang akan disembuhkan atau diobati.
b) Terapis,
yaitu orang yang melakukan serangkaian psikoterapi untuk penyembuhan atau
pengobatan terhadap klien.
c) Proses
Psikoterapi, yaitu pelaksanaan terapi dimana terjadi interaksi antara
Psikoterapis dengan Klien.
PERBEDAAN
PSIKOTERAPI DENGAN KONSELING
PSIKOTERAPI
- Lebih
berfokus pada konseren atau masalah penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
- Dijalankan atas dasar ilmu atau teori
kepribadian psikopatologi.
- Mengatasi kelemahan-kelemahan tertentu
melalui beberapa cara praktis mencakup pembedahan psikis.
KONSELING
- Lebih
berfokus pada konseren, ikhwal, masalah, pengembangan-pendidikan-pencegahan.
- Dijalankan
atas dasar falsafah atau pandangan terhadap manusia.
- Mengidentifikasi
dan mengembangkan kekuatan-kekuatan positif pada individu.
PENDEKATAN
PSIKOTERAPI TERHADAP MENTAL ILLNESS
a) Biological
Meliputi keadaan mental
organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John
Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang
berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya
insulin.
b) Psychological
Meliputi suatu
peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuele pasca-traumatic, kededihan yang tak
terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respons emosional
penuh stress yang dilimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh
sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan
pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c) Sosiological
Meliputi kesukaran pada
sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah
keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses
sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d) Philosophic
Kepercayaan terhadap
martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan
nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni
menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah
keharusan atau pemaksaan.
BENTUK UTAMA
TERAPI MENURUT WOLBERG
a)
Supportive
Therapy
Terapi yang
bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan diri, memperluas mekanisme
pengarahan dan pengendalian emosi kepribadian serta mengembalikan pada
penyesuaian diri yang seimbang.
b)
Reeducative
Therapy
Terapi yang
bertujuan untuk mewujudkan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi
sasaran atau tujuan hidup dan menghidupkan potensi kreatif.
c)
Reconstructive
Therapy
Terapi yang
bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak
disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan mengembangkan potensi
penyesuaian yang baru.
Referensi:
Gunarsa,
Singgih. D. (2004). Konseling dan
psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
IKAPI. (1997). Buku saku psikiatri. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Simanjuntak, Julianto. (2008). Konseling gangguan jiwa dan okultisme. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Marshonah.
(2009). Proses terapi islam terhadap
penderita gangguan kejiwaan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Mappiare,
Andi. (1992). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Sholikhah,
Hadiyatu. (2009). Terapi stress melalui
psikoterapi islam menurut pemikiran dadang hawari. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.